Gangguan Kulit Saat Hamil dan Setelah Melahirkan

Kamis, 29 November 2012


Gangguan kulit pascamelahirkan, erat hubungannya dengan kehamilan. Meningkatnya sejumlah kadar hormon pada wanita hamil, merupakan penyebab dari gangguan kulit ini. Dikatakan demikian karena seiring munurunnya kadar hormon ke arah normal, gangguan kulit yang dapat muncul sejak masa kehamilan dan berlanjut sampai pascapersalinan ini, lambat laun akan menghilang.

Beberapa gangguan kulit setelah melahirkan tersebut adalah stretch mark, jerawat pascamelahirkan, perubahan warna kulit (melasma), dan rambut rontok. Stretch mark adalah munculnya guratan-guratan memanjang di bagian perut dan payudara. Kelainan ini terjadi karena kulit ibu hamil yang meregang. Sedangkan munculnya jerawat, disebabkan karena rangsangan hormon terhadap kelenjar keringat. Terkait perubahan kulit, biasanya dialami oleh 50 – 70% wanita hamil. Perubahan kulit berupa pigmentasi ini, biasanya terjadi pada daerah pipi, dahi, puting, payudara, lipat ketiak, bagian kemaluan, dan bagian tengah perut memanjang dari dada ke daerah kemaluan.

Untuk para ibu hamil dan ibu-ibu yang setelah melahirkan masih mengalami gangguan kulit tersebut, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Selain menggunakan krim/lotion pelembab khusus untuk kulit perut, penggunaan tabir surya juga dapat dilakukan untuk mengurangi pigmentasi. Selain itu, hindari pula posisi duduk atau berdiri lama jika tungkai cenderung bengkak. Melakukan pembersihan dan perawatan kulit juga diperlukan, dengan menghindari mandi dengan air hangat dan menggunakan sabun yang lunak. Selain itu, perlu diingat supaya tidak menggaruk bagian yang gatal secara berlebihan karena dapat meninggalkan bekas. Keluhan gangguan kulit yang berat, apalagi ditambah mual dan muntah, sebaiknya segera mengkonsultasikannya kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

0 komentar:

Posting Komentar